Senin, 24 Januari 2011

Kegiatan olahraga dirgantara selalu memukau masyarakat, sehingga dimanapun dan kapanpun kegiatan itu diselenggarakan, akan selalu menarik perhatian masyarakat. Berbagai cabang olahraga yang diperlombakan, selain merupakan tontonan yang menarik juga menimbulkan rasa penasaran untuk mencoba. "Melayang-layang di angkasa luas, rasanya seperti berenang saja dan tidak akan terlupakan, membuat saya ingin berlama-lama di sana", komentar seorang pengunjung yang baru saja turun dari terjun tandem.
Berikut diuraikan masing-masing cabang olahraga dirgantara yang dibina oleh PB. FASI, meliputi:

  1. Terjun Payung (Terpa)
  2. Terbang Layang (Terla)
  3. Aeromodelling (Amod)
  4. Microlight (Mili)
    1. Trike (Gantole Bermotor)
    2. Paramotor
    3. Ultralight (Pesawat ringan bermotor)
  5. Pesawat Bermotor (Wattor)
  6. Layang Gantung (Laga)
    1. Paralayang
    2. Gantole
  7. Swayasa (Swasa)
Olahraga terjun payung merupakan cabang olah raga udara yang sangat digemari masyarakat karena sifatnya yang menantang. Sudah lama manusia ingin melakukan penerjunan, namun tidak dapat dilaksanakan karena pada waktu itu belum ada peralatan yang memadai. Baru pada tahun 1617, Fausto Veranzio menjadi manusia pertama yang melakukan penerjunan dari sebuah menara di Venesia, Italia dan mendarat dengan selamat mempergunakan alat yang mirip parasut. Sedangkan penerjunan dari suatu benda terbang, baru dapat dilaksanakan untuk pertama kalinya pada tahun 1797, yaitu oleh Andre Jacques Garnerin di Paris, Perancis dari sebuah balon udara. Leslie Irvin yang diselamatkan oleh parasut dalam suatu kecelakaan di Inggris, merasa berhutang budi pada perlengkapan itu. Sejak peristiwa yang terjadi pada tahun 1919 itu, dia membaktikan seluruh sisa hidupnya untuk mengembangkan dan menyempurnakan teknologi dan sistem parasut.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification