Selasa, 22 Februari 2011

Cara menjadi anak pintar

Belajar mendadak menjelang ujian memang tidak efektif. Paling nggak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Ada sepuluh cara pintar supaya waktu belajar kita menjadi efektif.


1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghapal
Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.

2. Membaca adalah kunci belajar
Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.

3. Mencatat pokok-pokok pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.

4. Hapalkan kata-kata kunci
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

5. Pilih waktu belajar yang tepat
Waktu belajar yang paling enak adalah pada saaat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar enak yang sama lo. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.

6. Bangun suasana belajar yang nyaman
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.

7. Bentuk Kelompok Belajar
Kalau lagi bosan belajar sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari masing-masing orang. Kemudian setiap orang secara bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk mengantuk.

8. Latih sendiri kemampuan kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.

9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.

10. Sediakan waktu untuk istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.

Cara mengatasi kebodohan

DENGAN SERIBU MENGATASI KEBODOHAN
Teman-teman yg baik,
Kemiskinan identik dengan kebodohan, akibatnya yang tdk diharapkan adalah meningkatnya kejahatan;
jika kita perhatikan, di negara republik ini semakin hari semakin bertambah jumlah mereka yang miskin, yang kita amati adalah anak-anak, generasi bangsa.Bagaimana jadinya nasib anak-anak jalanan, anak-anak yatim dan piatu, anak-anak dari keluarga miskin.
Memang betul mereka adalah kewajiban negara,tetapi tdk akan ada kaya, sejahtera jika tdk adamiskin dan kemelaratan.Pernahkah Anda terpikir untuk berinisiatip mengatasi kenyataan tersebut, setidaknya kita berniat sedekah, beramal, menabung untuk bekal setelah kematian.
Saya ingin berbagi alternatif dengan Anda semua, semoga saja mendapat tanggapan positip, setidaknya dengan 2 (dua) cara, yaitu Pertama, Anda meneruskan catatan ini kepada teman-teman Anda, agar mereka juga mengetahuinya. Kedua, Anda memberikan kontribusi dengan Rp. 1.000,- (seribu rupiah) atau anggap saja Anda sekali ini tidak membeli satu keping kerupuk putih teman Anda makan.Bahkan untuk membeli pulsa HP Anda bermain facebook masih dibawahnya sekali.

Alternatif-nya,
Kita perkirakan netloger di negara republik Indonesia ada 2 juta orang, nah jika kita kalikan dengan seribu rupiah, setidaknya akan terkumpulkan 2 milyar rupiah, yang dapat kita jadikan modal awal untuk memulai program menampung anak jalanan yang miskin yang tidak mampu sekolah, dengan diawali membangun atau menyewa tempat untuk melaksanakan pendidikan, dan sekaligus melatih mereka dengan ketrampilan. Pengajarnya? Pelatihnya? Saya yakin akan datang mereka-mereka yang berniat berbagi di jalan Tuhan.
Bagaimana? Pengelolaannya? Kita serahlan kepada professional, kita berikan kompensasi yang selayaknya, kita tdk menutup mata, karena kehidupan bagi setiap orangharus tetap berjalan.
Yang saya perlukan sekarang adalah dukungan Anda semua, marilah kita daya gunakan fasilitas facebook untuk hal yang lebih berguna.
Masih ingatkah kasus Prita?Spontan solidaritas telah ditunjukkan oleh parapengguna onstalasi dunia maya dari seluruh penjuru tanah air. Kenapa untuk hal yang satu ini tidak kita pertimbangkan.
Semoga catatan ini mengetuk hati Anda, mari kita sama-sama beramal, yang tidak akan putus meskipun kita telah tiada.
Terima kasih atas perhatian Anda,
Nurrochmat Affandi (nurrochmataffandi@gmail.com)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification